Selasa, 24 Januari 2012

Teruntuk Imamku kelak.


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, 
aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu, 
dan aku tahu. Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. 
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu.. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahluk-Nya dari tulang rusuk yang paling bengkok.. 
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. 
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.. 
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. 
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah.. 
Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu.. 
Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah.. 
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. 
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku..
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. 
Mudahkanlah jalanku ke Firdaus-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci FirdausQ..

1 komentar: