Sabtu, 28 Juli 2012

Aisyah Byba's (Ummul Huzni)

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, sudah satu minggu, berarti bisa dikatakan sudah seperempat kita sebagai muslim menunaikan kewajiban beribadah puasa. waaaaahhhh...masih pada kuat kan? kuat fisik, kuat mental, kuat menahan hawa nafsu...

Tiap Ramadhan, saya pribadi mempunyai cerita yang  membuat Ramadhan saya begitu berwarna. Klo disebutkan semua, alamaaaakkk... kapan rampungnya neh tulisan, hehehe.. berbeda ramadhan, berbeda pula cerita. Termasuk ramadah kali ini. Saya sebut "Ummul Huzni" (hari kesedihan).
Namun bukan seperti Rasulullah yang ketika ditinggalkan oleh dua keluarga yang sangat beliau cintai untuk selama-lamanya. Lebih tepatnya, saya (kami) ditinggal boyong (istilah pesantren) atau hijrah, oleh sahabat saya, yang telah kembali ke kampung halamannya di Jawa Tengah untuk melanjutkan study S2 nya. Sebenarnya sih, bukan hanya itu alasan dia untuk boyong. Karena dia juga telah menyandang gelarnya di pondok dengan sukses, jadi mungkin tidak ada alasan lagi untuk dia harus kembali ke kampung halaman.

Ah..rasanya ada yang hilang, teman berbagi keluh kesah, ya kadang menyenangkan, menjengkelkan, dan kadang mengharukan. Apalagi terlalu mendadak menurut saya, karena baru 1 hari dia kembali dari sakitnya, eh besoknya sudah harus pulang dan tidak kembali lagi. Padahal kami belum sempat membuat perpisahan yang layak untuknya, sehingga semua terkesan serba dadakan. Yah..tapi mungkin itulah keputusannya, yang mau tidak mau harus kita terima dan ikhlaskan. Thoh dia masih berada di bumi Allah, hehe...

Sangking terburu-buru saat mengantar keberangkatan, akhirnya saya tidak berkesepatan merangkai untaian do'a untuk mengiringi kepergiannya. sehingga lewat udara ini saya akan mencoba merangkai doa untuk dia yang sudah lebih dulu boyong mendahului kami.

Teman, jika kau rindu, panggil nama kami satu persatu
Teman, jika kau terjatuh, doa kami tak akan lusush
Teman, jika kau meminta, kami akan berusaha
Teman, jika kau sedih, hati kami merintih
Teman jika kau bahagia, kami lega

Jika kami salah, berilah maaf dengan mudah
Jika kami pernah menyakiti, janganlah kau ambil hati
Jika mungkin kami rindu, jangan sampai membuatmu sendu

Kami hanya insan biasa, yang hanya bisa meminta dan menyiksa
Maafkan kami yang tak bisa apa-apa
Yang hanya bisa berdoa tanpa berusaha
Namun kami berharap, doa ini bisa membantumu
Untuk meraih mimpi dan citamu

Perpisahan ini hanya sementara teman
Jika kita punya tekad suatu saat untuk kembali bersua meski dalam kondisi dan keadaan berbeda
Berjuanglah teman, buat kami bangga
Aisyah Byba's tak akan letih berdoa
Supaya engkau disana bahagia dan semakin dewasa...

To. Siti Lailiyah "yuk Lel"




Malang, 10 : 14 am
WEtan PASar "Nuvo's" Boarding School


3 komentar:

  1. nitip salam deh ah buat mbak Siti..hehehe

    tak ada sesuatu di dunia ini yang abadi, adapula sebuah perpisahan yang nantinya akan kita lakoni. santai wae wis ah.. kan masih ada Abi sebagai teman berkeluh kesah dan melepas galau gulana hahaha uhui..

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh ya lali ding.. nitip salam juga buat Nurul, Naila dan Wulan.. untuk Nikita gak ah, wis ada yang nyalamin kok tipa hari hihihi

      Hapus
  2. semoga berkah untuk perjalanan selanjutnya

    jarak tak akan membuat jauh selama hati msih tertaut

    salam kenal niki^^

    BalasHapus